Kondisi FISIP Untirta

KONDISI  FISIP SAMPAI DENGAN TAHUN 2012

Kondisi Internal

A. Pendidikan

Staf akademik (pengajar)  pada tahun 2012  sebanyak   orang, terdiri dari 53 dosen tetap dan 6 dosen tetap berbeda program studi. Selanjutnya berdasarkan tingkat pendidikan dosen fakultas ilmu sosial dan ilmu politik S1 berjumlah 4  orang, S2 berjumlah 41 orang dan S3 berjumlah 4 orang , yang sedang S2 berjumlah 4 orang  serta yang sedang S3 berjumlah 7 orang.  Kemudian  jabatan akademik dosen fakultas ilmu sosial dan ilmu politik untuk asisten ahli sebanyak 10 orang, Lektor sebanyak 43 orang, lektor kepala sebanyak 4 orang, dan guru besar 1 orang. Masih terdapat 1 orang dosen yang belum memiliki kepangkatan (TP) dikarenakan baru direkrut dan sedang proses pengurusan jabatan akademik. Rekrutmen dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa  khususnya dilingkungan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dilakukan dengan kualifikasi pendidikan minimal strata dua (S-2) dari perguruan tinggi negeri yang memiliki kompetensi keilmuan yang relevan dengan program studi, dengan persyaratan memiliki IPK minimal 3,00.

Fakultas memberikan kesempatan kepada dosen – dosen tetap untuk mengikuti kegiatan pelatihan di berbagai bidang yang terkait dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pelatihan di bidang pengajaran, pelatihan dalam bidang penelitian, dan pelatiahan yang terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa pelatihan tersebut antara lain: pelatihan penghitungan angka kredit dosen, pelatihan pembuatan GBPP, kontrak perkuliahan, dan SAP, pelatihan penulisan karya tulis ilmiah dan penulisan buku, Workshop dan pengembangan matakuliah dan kurikulum, pelatihan penjaminan mutu. Beberapa pelatihan tersebut pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan masing – masing dosen serta mampu mendukung visi dan misi yang sudah dibuat oleh fakultas.

Di samping dosen atau tenaga pendidikan didukung pula oleh staf pendukung atau tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga administratif dan beberapa calon tenaga laboran. Secara kepagawaian, proporsi tenaga kependidikan yang dimiliki fakultas terdiri dari pegawai PNS sejumlah 9 orang dan sisanya dari pegawai TKK, serta 2 orang diperuntukan sebagai laboran.

Sistem rekruitmen tenaga kependidikan yang dilakukan di fakultas selama ini masih bersifat sentralistik yaitu ditentukan oleh pihak universitas. Meskipun demikian fakultas dapat mengusulkan penambahan, mutasi pegawai kepada pihak universitas sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan fakultas. Salah satu pertimbangan rekruitmen tenaga kependidikan selama ini lebih mengedepankan kemampuan dan kapasitasnya. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kapasitasnya masing – masing pada bagian – bagian tertentu yang terdiri dari bagian umum dan keuangan, bagian kepegawaian, bagian akademik dan kemahasiswaan, serta beberapa staf yang ada di masing – masing program studi. Proses pengangkatan tenaga kependidikan dilakukan oleh bagian kepegawaian universitas dengan persetujuan Pembantu Rektor II. Terdapat dua cara yang dilakukan dalam menerima tenaga kependidikan. Pertama, melalui seleksi yang dilakukan oleh bagian kepegawaian maka pegawai dapat diterima dan ditempatkan sebagai tenaga kontrak (TKK). Kedua, dalam periode tertentu universitas juga membuka seleksi untuk menerima pagawai yang akan dijadikan sebagai PNS. Periode penerimaan tersebut dapat diikuti oleh peserta umum berdasarkan persyaratan tertentu, dan juga dapat diikuti oleh pegawai TKK guna merubah statusnya menjadi PNS. Mekanisme seleksi PNS sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Dikti dan disesuai dengan formasi yang dibutuhkan.

Sanksi diberikan jika terjadi pelanggaran pada dosen dan karyawan berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang direvisi dengan PP 50 tahun 2010 sesuai dengan tingkat kesalahan melalui tahap-tahap tertentu. Tahap pertama berupa sanksi teguran. Bila yang bersangkutan tidak mengindahkan maka akan diberikan teguran kedua dan ketiga. Selanjutnya bila yang bersangkutan tetap tidak mengindahkan atau justru melakukan kesalahan kembali maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi menurut ketentuan perundangan yang berlaku.

Calon mahasiswa yang masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terdiri dari berbagai lulusan SLTA yang berasal dari beberapa wilayah, meskipun sebagian besar masih berasal dari wilayah Provinsi Banten di beberapa wilayah sekitarnya. Rekruitmen penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan melalui 4 (empat) jalur, yaitu : 1) Jalur penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK yang bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa berprestasi baik secara akademik, minat dan bakat;  2) Jalur penerimaan mahasiswa baru melalui saringan ujian masuk SNMPTN Undangan; 3) Jalur penerimaan mahasiswa baru melalui saringan ujian masuk SNMPTN Ujian Tulis dan Keterampilan ; dan 4) Jalur penerimaan mahasiswa baru melalui ujian saringan masuk mandiri yaitu UMM/B (Ujian Masuk Mandiri/Bersama). Calon mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terlihat sangat stabil khususnya yang berasal dari wilayah Provinsi Banten dan mulai meninggkat dari luar Banten. Dengan dibukanya ujian saringan masuk SNMPTN tahun 2006 beberapa calon mahasiswa yang berasal dari sekitar Banten antara lain wilayah Jabodetabek dan beberapa daerah di Sumatera. Sebagai perincian dari mahasiswa aktif sampai pada tahun 2011 adalah sebanyak 1340 mahasiswa yang terdiri dari jumlah mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara sebanyak 676 mahasiswa, dan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi sebanyak 664 mahasiswa.

Untuk meningkatkan kualitas treatment erection pembelajaran bagi mahasiswa beberapa ditempuh antara lain :

a.         Pengembangan potensi akademik dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dalam berbagai aktifitas yang relevan seperti seminar, diskusi dan penelitian serta pengabdian masyarakat. Sedangkan potensi non akademik seperti ketrampilan meminpin, ketrampilan mengelola organisasi, kesehatan, kesenian dan keagamaan, mahasiswa dilibatkan dalam berbagai aktivitas seperti : Pelatihan manejemen dan kepemimpinan, olah raga, pecinta Alam. musik, fotografio, teater dan penerbitan kampus ( jurnalistik)

b.         Pelayanan mahasiswa meliputi bimbingan akademik,konseling pribadi dan sosial. Di bidang akademik, mahasiswa dibimbing oleh seorang Pembimbing akademik (PA). Bimbingan akademik oleh PA dilakukan secara kontinyu meliputi antara lain Pengisian KRS, cara belajar efektif, memebrikan pertimbangan judul atau tema skripsi yang akan disusun oleh mahasiswa, dan maslah masalah lain yang relevan. Hubungan dosen  PA dengan mahasiswa dilakukan dibawah koordinasi ketua/sekretaris program studi

c.         Bantuan Tutorial kepada mahasiswa melalui dosen dilakukan melalui dosen  mata kuliah bersangkutan, dalam bentuk pendalaman materi, konsultasi, pemberian tugas dan  penunjukan referensi sesuai kebutuhan mata kuliah. Pemberian informasi tutorial kepada mahasiswa dilakukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan melalui pengumuman di papan pengumuman maupun media internet.

d.       Sebagai  pendalaman  dan  penguasaan materi dalam membentuk ahlak dan perilaku yang agamis, terdapat kegiatan mentoring agama yang dikoordinasikan oleh dosen agama. Kegiatan ini mengikuti kegiatan mentoring yang sudah diadakan di tingkat universitas.

Kualitas lulusan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik dapat dilihat dari masa studi, masa tunggu kerja, kompetensi lulusan yang relevan dengan kemajuan  bidang ilmu, dan tuntutan dunia kerja. Masa studi lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selama  5 tahun terakhir rata-rata 4,75 tahun dengan IPK rata-rata di atas 3,35.   Jumlah lulusan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik sebagian besar telah  bekerja, baik di instansi pemerintah maupun di swasta. Masa tunggu kerja lulusan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik adalah 3 –6 bulan.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga melakukan kegiatan tracer study untuk melihat masa tunggu kerja lulusan. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak lebih dari 25 % lulusan yang mampu memperoleh pekerjaan dalam waktu 3 bulan setelah lulus. Beberapa faktor yang mempengaruhi masih rendahnya masa tunggu kerja lulusan antara lain: 1) Keterbatasan informasi yang ada, baik yang ada di fakultas maupun dari universitas. Pada sisi lain keterbatasan keaktifan lulusan di dalam mencari informasi lowongan pekerjaan; 2) Keterbatasan  lulusan sendiri di dalam menerapkan keterampilan tertentu sebagai daya jual dan persaingan dengan para lulusan dari perguruan tinggi yang lain; dan 3) Tingkat kepercayaan lulusan tergolong masih rendah, mengingat persaingan dengan perguruan tinggi lainnya yang sudah mapan. Mata kuliah kewirausahaan yang diterima para lulusan ternyata belum cukup membekali para lulusan untuk dapat mendapatkan pekerjaan dan menciptakan pekerjaan sendiri yang kompetitif. Hal lainnya yang juga berngaruh adalah permintaan dari pasar yang selalu menghendaki adanya pengalaman kerja pada bidangnya masing – masing. Bagi para lulusan yang memang belum memiliki pengalaman bekerja akan kesulitan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

Jumlah lulusan perempuan  lebih banyak dari lulusan laki-laki selama  5 tahun terakhir. Hal ini berhubungan dengan jumlah mahasiswa perempuan yang terdaftar lebih banyak dari mahasiswa laki-laki. Fakta ini menunjukan bahwa issue gender tidak muncul pada semua program studi di lingkungan Untirta. Hal lainnya adalah lulusan dari mahasiswa perempuan juga memiliki indeks prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan lulusan dari mahasiswa laki – laki.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga menerapkan kebijakan Droup Out (DO) seb agai bentuk pertanggungjawaban akademik kepada mahasiswa yang tidak mampu melanjutkan perkuliahannya. Sebagian besar mahasiswa yang terkena DO dikarenakan masa studi yang sudah melebihi masa kuliah yaitu 7 tahun atau 14 semester. Terdapat juga mahasiswa yang terkena DO dikarenakan tidak sanggup untuk membayar biaya pendidikan (SPP).

Untuk mempercepat masa tunggu lulusan tersebut dilakukan melalui berbagai upaya antara lain, (1) penyempurnaan kurikulum sesuai dengan masukan para ahli dan pengguna dan alumni, (2)  pengenalan dan pelatihan alumni dan mahasiswa tingkat akhir pada dunia kerja, (3) menetapkan nilai TOEFL 400 menuju 450 sebagai presyaratan ujian akhir dan (4) memperkuat jaringan alumni melalui IKA FISIP Untirta.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menerima dana rutin dari pemerintah dan proyek-proyek pengembangan pendidikan. Selain itu juga memperoleh dana dari masyarakat, seperti SPP mahasiswa. Sedangkan dana yang berasal dari  kontrak kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat masih sangat sedikit. Dana bantuan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih terbatas kepada individu – individu masing – masing dosen dan mahasiswa.

Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai proses pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat. Khusus terkait dengan pengadaan gedung dan sarana dan prasarana yang berasal  dari pemerintah, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa lebih mengandalkan kepada hasil kerja sama yang dilakukan oleh pihak universitas dengan instansi pemerintah maupun swasta.

Terkait dengan kegiatan akademik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengacu kepada Peraturan Akademik yang dikeluarkan oleh Universitas. Namun pada awal tahun 2012, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga mengeluarkan Buku Pedoman Pelayanan Akademik sebagai bentuk penjabaran dari Peraturan Akademik yang ada di universitas.

Kurikulum yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa baik di dua jurusan telah mengalami perbaikan dan penyesuaian yaitu pada tahun 2008 yang lalu. Kurikulum yang dibuat mengacu kapada standar kurikulum nasional dan juga disesuaikan dengan konteks lokal dengan memasukkan beberapa muatan lokal yang sesuai. Mulai tahun 2008 tersebut  diberlakukan kurnas baru  dengan filosofi yang berbeda dari kurnas sebelumnya, yakni dengan penekanan pada kompetensi program studi telah melalkukan revisi kurikulum.

Ketersediaan sarana perkuliahan khususnya ruang kelas masih menjadi kendala klasik yang dialami oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan adanya keterbatasan ruang kelas yang ada. Salah satu faktor penyebabnya adalah fakultas belum memiliki ruang perkuliahan yang permanen, dikarenakan keterbatasan ruang kelas yang ada di universitas secara umum. Meskipun demikian Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga berusaha untuk menyediakan sarana perkuliahan pendukung lainnya untuk membantu kegiatan belajar mengajar yang baik antara lain menyediakan OHP, LCD, dan ruangan yang menggunakan AC dan kipas angin. Rasio ruang kelas dibandingkan dengan mahasiswa masih jauh dibawah 1 m per mahasiswa. Terkait ruangan, fakultas masih menunggu proses pembangunan gedung baru di Sindangsari. Adanya pembangunan gedung D yang baru belum mampu menampung mahasiswa  dalam jumlah yang ideal.

Meskipun demikian, Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga menyediakan laboratorium sebagai praktek mahasiswa. Beberapa laboratorium yang ada antara lain: 1) Laboratorium Fotografi, 2) Laboratorium Radio yang telah memunculkan Radio Tirta FM, dan 3) Laboratorium Televisi yang telah melahirkan Untirta TV yang sudah mendapatkan ijin dari Kemenkominfo. Ketiga laboratoium tersebut diperuntukkan bagi Program Studi Ilmu Komunikasi. Sedangkan untuk Program Studi Ilmu Administrasi Negara terdapat Laboratorium Administrasi Negara dengan kegiatan – kegiatan seminar, kajian – kajian, e- jurnal, dan beberapa penelitian.

Beban kerja dosen FISIP sampai saat ini belum menuju kepada jumlah yang ideal. Perbandingan jumlah dosen – mahasiswa sebesar 1 : 26. Meskipun demikian penyebaran beban tugas dosen dari masing – masing program studi cukup merata yaitu antara 12 – 15 SKS per minggu. Fakultas dalam hal ini menginstruksikan kepada masing – masing program studi agar distribusi beban kerja dosen dapat dilakukan secara merata. Berdasarkan beban kerja dosen tersebut, setiap dosen dapat melakukan kegiatan beban kerja tersebut sesuai dengan beban kerja yang ditentukannya sendiri sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan Dikti.

Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga menyediakan perpustakaan sendiri di dalam menunjang kegiatan belajar mengajar yang optimal. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir kondisi perpusatakaan fakultas mengalami peningkatan yang cukup baik. Dengan kondisi ruangan yang terbatas, fakultas memanfaatkan dua ruangan yang ada di gedung C untuk dimanfaatkan kegiatan perpustakaan fakultas. Perpustakaan fakultas ini sebagian besar memang dimanfaatkan oleh mahasiswa. Kegiatan pelayanannya dimulai dari pukul 09.00 sampai dengan 20.00 dengan maksud untuk memfasilitasi mahasiswa yang kuliah sampai dengan malam hari. Perpusatakaan juga menyediakan kegiatan pelayanan secara online untuk memfasilitasi informasi kepada orang – orang yang ingin mendapatkan pelayanan dari perpustakaan fakultas tersebut. Mengenai jumlah buku dengan perincian jumlah judul buku sebanyak 1174 judul buku, dan sebanyak 4124 exemplar jumlah buku.

Jumlah buku ajar yang di hasilkan oleh dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa masih terbatas. Meskipun demikian, fakultas dalam beberapa kesempatan memberikan dana stimulus kepada dosen untuk membuat buku ajar dalam masing – masing mata kuliah yang diampu. Terdapat berapa dosen yang dengan mandiri membuat buku ajar tersebut terkait dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Fakultas juga berharap agar ke depan baik universitas maupun fakultas dapat memanfaatkan beberapa proyek pembuatan buku ajar yang dikeluarkan Dikti seperti halnya proyek SP 4 dan A2 untuk memberikan stimulus kepada dosen membuat buku ajar tersebut.

Akses terhadap komputer dan internet bagi mahasiswa masis terbatas khususnya dalam pemanfaatan komputer. Sedangkan untuk pemanfaatan internet, universitas dan fakultas menyediakan hotspot gratis bagi mahasiswa dan dosen yang memiliki komputer sendiri.

Khusus terkait dengan pendanaan praktikum dan pengajaran, fakultas menekankan agar setiap kegiatan matakuliah dilakukan perkuliahan lapangan untuk membandikan terori dan praktek. Khusus untuk program studi ilmu komunikasi dilakukan di laboratorium yang dimiliki oleh program studi. Sedangkan untuk program studi ilmu administrasi negara lebih banyak dilakukan di masyarakat. Kegiatan praktek lapangan selama ini ada yang dilakukan di luar Provinsi Banten dan juga ada yang dilakukan di wilayah Provinsi Banten. Khusus kegiatan praktek lapangan yang dilakukan di luar Provinsi Banten didanai sebagian besar oleh fakultas dan sebagian dana diambil dari iuran dari mahasiswa. Khusus kegiatan praktek lapangan yang ada di wilayah Provinsi Banten dilakukan secara mandiri oleh masing – masing dosen dan mahasiswanya. Hal lainnya adalah bahwa masing program studi mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan magang di masing – masing instansi pemerintah dan swasta. Untuk program studi ilmu komunikasi dilakukan di instansi swasta dan stasiun TV dan radio, sedangkan untuk program studi ilmu administrasi negara dilakukan di instansi pemerintah dan instansi publik.

2.1.2 Penelitian

Khusus terkait dengan kegiatan penelitian dosen, bahwa tingkat kompetisi masih tergolong tinggi. Minat dosen khususnya dalam dalam mengajukan proposal penelitian tergolong tinggi, namun daya penerimaan kegiatan penelitian dosen yang ada masih sangat terbatas. Dengan hal ini kualitas penelitian dosen fakultas perlu untuk ditingkatkan. Sumber pendanaan penelitian selama ini diberikan oleh LPPM untirta dan Dikti. Untuk penelitian dosen muda, kajian wanita, penelitian madya disediakan oleh LPPM dan fakultas masing – masing. Sedangkan untuk penelitian tingkat nasional misalnya hibah bersaing, stranas, penelitian fundamental, anggarannya disediakan oleh Dikti.

Akses dosen  dan mahasiswa terhadap  sarana dan prasarana riset (Jurnal, internet, laboratorium, peralatan lapangan) meningkat dengan adanya penambahan peralatan dan  perbaikan manajemen laboratorium pada beberapa program studi. Hal tersebut merupakan kekuatan dalam  pengembangan budaya penelitian.

Deseminasi dan publikasi hasil penelitian dilakukan dalam bentuk  penerbitan jurnal dan majalah ilmiah. Jurnal yang telah terbit di masing – masing program studi misalnya saja Jurnal Adaministrasi publik, ejLAN, Jurnal Riset Komunikasi yang terbit secara rutin, serta jurnal ilmu sosial dan eksakta yang diterbitkan oleh LPPM Untirta.

Publikasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen sebagian besar masih dalam  tingkat nasional dan kurang  dari 1 persen  yang mempublikasikan  karya ilmiahnya dalam jurnal internasional. Seminar internasional juga jarang dihadiri oleh staff pengajar  FISIP karena keterbatasan dana.

Kolaborasi penelitian dengan  lembaga lain sudah mulai dilakukan walaupun  dilakaukan secara individual dan belum melembaga baik di tingkatan fakultas maupun program stusi.. Kerja sama dengan instasi lain juga sudah dilakukan baik dalam  penelitian maupun  pengajaran.

B. Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagian besar didanai oleh LPPM Untirta sebesar Rp. 3.000 000,- per proposal dengan dikompetisikan dari seluruh fakultas yang ada di Untirta namun ada juga yang mengajukan funding dari luar kampus. Dengan demikian tidak semua dosen dapat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Namun demikian, setiap dosen juga berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat secara mandiri dengan melibatkan mahasiswa. Dalam lima tahun terakhir, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sempat memiliki desa binaan yaitu di Desa Kilasah dan Desa Petir dan sedang mencari lokasi baru sebagai desa binaan. Namun seiring dengan perkembangan waktu, kegiatan pembinaan desa binaan tersebut telah selesai.

Pengabdian masyarakat pada desa binaan dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan dan  pengukuran keberhasilan kegiatan. Beberapa kegiatan terkait dengan desa binaan tersebut antara lain – memberikan penyuluhan dan sosialisasi terkati dengan program – program pembangunan seperti halnya penyuluhan tentang administrasi desa, penyuluhan hukum, dan beberapa pembinaan masyarakat dan aparatur desa lainnya.

Kegiatan sporadis terkait dengan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen mahasiswa adalah bahwa beberapa dosen memanfaatkan kegiatan KKM (kuliah kerja mahasiswa) untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa dosen progran studi sengan diundang oleh mahasiswa KKM untuk memberikan penyuluhan sesuai dengan bidangnya masing – masing.

Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM)  yang dilaksanakan satu kali dalam satu tahun  melibatkan  semua mahasiswa aktif FISIP pada semester VI dengan syarat telah menempuh 110 SKS dan dilaksanakan pada libur semester genap ke ganjil, dimana mahasiswa telah memberikan kontribusi bagi  pembangunan citra  Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa khususnya dan Untirta  pada umumnya. Hasil-hasil pengabdian pada masyarakat  semacam ini yang ditunjang dengan  program pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat merupakan salah satu kekuatan FISIP dalam memberikan  pelayanan kepada masyarakat.

C. Citra FISIP Untirta

Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga membangun citra fakultas khususnya dan universitas umumnya melalui proses pembelajaran, pembinaan, kompetensi, akuntabilitas dan kinerja yang ditunjukkan oleh fakultas. Indikator  citra yang baik  adalah : peminat dan kualitas calon mahasiswa baru meningkat, proses pembelajaran efisien  dan efektif (lulus tepat waktu sesuai dengan tujuan program), produktivitas tinggi, lulusan berkualitas, dan alumni cepat terserap pasar kerja dengan insentif memadai.       Apabila citra sudah terbentuk, FISIP makin dikenal sehingga jumlah peminat untuk masuk FISIP makin meningkat, kompetisi makin tinggi dan kualitas mahasiswa baru juga semakin tinggi.

Berdasarkan data calon mahasiswa baru yang akan masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terlihat trendnya mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, baik calon mahasiswa melalui jalur PMDK, SNMPTN Undangan dan Ujian Tulis dan keterampilan, dan UMM. Tingkat persaingan untuk dapat masuk ke FISIP sekitar 1 : 10 sampai dengan 1 : 12 bahkan untuk SNMPTN tahun 2012 program Studi Ilmu Administrasi Negara 1:18 sedangkan ilmu Komunikasi 1 : 24 sebuah  pencapaian yang luar biasa. Hal ini sangat menggembirakan seiring FISIP merupakan fakultas termuda dan dijadikan salah satu pilihan oleh masyarakat. Beberapa lulusan dari sekolah SMU dan SMK yang masuk dalam kategori favorit di Provinsi Banten menjadi FISIP sebagai pilihan dalam melanjutkan perkuliahannya. Meskipun demikian, pilihan terhadap FISIP khususnya dalam penerimaan SNMPTN masih menjadi pilihan kedua dibandingkan dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia

Secara umum sebaran asal mahasiswa baru yang masuk FISIP semakin  luas dalam lima tahun terakhir, meskipun masih didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari Provinsi Banten.  Ditinjau dari asal kabupaten maupun Provinsi, peminat masuk  FISIP sudah semakin beragam dan ada kecenderungan untuk diminati oleh masyarakat yang berasal dari  kota-kota di wilayah  Jabodetabek dan beberapa Sumatera bagian Selatan. Tetapi dilihat dari  segi kualitas mahasiswa baru  FISIP   masih  perlu ditingkatkan.

Ditinjau dari segi pengembangan kelembagaan terlihat bahwa jumlah kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan  perguruan tinggi  atau lembaga lain lima tahun  terakhir mulai ada  peningkatan. Secara umum bentuk kerja samanya masih mengikuti kerja sama yang dibangun oleh universitas. Meskipun demikian fakultas sudah mulai membuka diri untuk melakukan kerja sama dengan beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta dalam 2 (dua) terakhir ini. Adapun bentuk kerjasama yang telah dilakukan belum lama ini menjalin kerjasama dengan Bagian Kerja Sama Departemen Pekerjaan Umum, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cilegon, dan beberapa instansi pemerintahan dan swasta yang ada di sekitar Provinsi Banten. Kerja sama yang dibangun selama ini lebih kepada adanya pengiriman mahasiswa dalam kegiatan magang. Meskipun demikian terdapa beberapa dosen di lingkungan FISIP yang dimanfaatkan tenaga dan pikirannya untuk memberikan kontribusi kepada instansi secara individual. Dengan demikian kerja sama fakultas dengan beberapa instansi perlu ditingkatkan demi eksistensi FISIP.

D. Kondisi Eksternal

Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga sangat memperhatikan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan fakultas secara umum. Faktor pertama terkait dengan jumlah SLTA yang semakin bertambah dalam setiap tahunnya. Selanjutnya tingkat pendidikan masyarakat Banten yang masih sangat rendah menjadi faktor yang mempengaruhi terhadap eksistensi Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Faktor kedua yang tidak kalah pentingnya adalah semakin menjamurnya universitas dan sekolah tinggi swasta di Provinsi Banten. Hal tersebut menjadi tantangan bagi FISIP untuk meningkatkan kualitasnya.  Faktor eksternal lain yang penting adalah posisi geografis Fakultas Ilmu Sosial dan   Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berada di  kepulauan Jawa bagian Barat yang merupakan wilayah  yang tingkat aksesibilitasnya masih terbatas terhadap daerah-daerah  lain di sekitarnya. Wilayah Provinsi Banten memiliki akses yang sangat dekat ibukota negara dan beberapa wilayah yang ada di Jawa Barat dan Sumatra bagian Selatan. Membaiknya sarana informasi dan transportasi juga telah meningkatkan nilai lebih kondisi geografis  bagi asksesibiltas masyarakat calon penggunan FISIP

Era otonomi daaerah saat ini terdapat tuntutan bagi daerah untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar mampu meningkatkan laju pertumbuhan di daerah. Hal ini tentunya merupakan peluang yang sangat besar bagi FISIP Untirta untuk berkiprah lebih banyak di dalam meningkatkan kualitas sumber manusia yang ada di daerah. Melalui otonomi daerah pula sangat dibutuhkan para administrator pemerintahan yang sangat handal di dalam mengelola pemerintahan daerah. Hal ini menjadi peluang sangat besar bagi program studi ilmu administrasi negara untuk berperan besar dalam mencetak para administrator pemerintahan yang handal tersebut.

Hal lainnya adalah bahwa di era komunikasi yang sangat canggih sekarang ini sangat menjamur muncul TV lokal dan radio pada tingkat lokal dengan tujuan untuk memberikan informasi yang bermuatan lokal kepada masyarakat di daerah. Dengan adanya beberapa TV dan radio lokal di Provinsi Banten, maka FISIP harus berperan di dalam mencetak orang – orang yang ahli didalam penerbitan dan media lokal. Program studi ilmu komunikasi FISIP diharapkan mampu memanfaatkan peluang tersebut agar memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan di Provinsi Banten khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Meskipun terdapat peluang yang sangat besar, namun juga tidak terlepas dari ancaman yang besar pula, antara lain globalisasi, perkembangan IPTEKS, krisis ekonomi, serta adanya persaingan yang sangat ketat dengan perguruan tinggi yang lain. Tantangan  – tantangan tersebut perlu disikapi dengan serius untuk menjadikan FISIP menjadi lembaga pendidikan yang disegani dan memiliki kualitas yang baik. Globalisasi ternyata memunculkan adanya persaingan baru antara perguruan tinggi. Tidak saja antara perguruan tinggi negeri dengan swasta, melainkan juga dengan perguruan tinggi luar negeri yang sedang menjamur di Indonesia saat ini. Penyediaan sarana  prasarana disertai dengan pola pelayanan akademik dan informasi yang sangat kompetitif menhadapkan FISIP dengan kebutuhan untuk berbenah diri baik dari segi SDM, kualitas sarana prasarana, dan sistem perkuliahan yang diminati oleh pasar. Kemudian dengan kondisi ekonomi yang tidak terlalu menggembirakan saat ini terdapat keterbatasan ekonomi masyarakat untuk dapat menyekolahkan sampai dengan tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu fakultas dan universitas diharapkan mampu menetapkan standar pembayaran SPP yang mampu terjangkau oleh masyarakat. Di samping itu pulalah, fakultas melalui universitas juga perlu menyediakan beasiswa kepada masyarakat miskin yang memiliki kemampuan akademik yang sangat baik.

Tantangan lain yang harus dihadapi oleh FISIP saat ini terkait dengan daya serap lapangan kerja lokas yang masih sangat terbatas baik di pemerintah maupun swasta. Hal lainnya terkait dengan persaingan pasaran kerja tingkat internasional yang sangat terbatas. Dengan demikian Fakultas perlu mensiasati adanya kurikulum berbasis kompetensi yang memiliki daya saing yang kuat di pasaran kerja lokal, nasional, maupun internasional.

Scroll to Top