1. TENTANG BEASISWA SUPERSEMAR
Gagasan Berdirinya
Bertolak dari pemikiran bahwa masalah pendidikan adalah masalah yang harus ditanggulangi bersama antara orang-tua, masyarakat, dan Pemerintah. Bahwa banyak anak muda Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual, namun keadaan orang tuanya kurang mendukung kelangsungan pendidikan formal yang tengah ditekuninya. Bahwa apabila mereka itu mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak dari keluarga yang berkecukupan niscaya akan mampu berkembang dan pada gilirannya akan menjadi salah satu modal bagi pembangunan bangsa, karena merupakan sumber daya manusia yang terdidik. Jadi, apabila ada uluran tangan dari orang atau lembaga penyandang dana tentulah sangat berarti, setidak-tidaknya sangat membantu bagi upaya mengatasi keadaan tersebut. Bapak Soeharto, saat itu, berhasrat membantu Pemerintah di dalam upaya mengatasi problema yang tengah dihadapi dunia pendidikan tersebut. Pengalaman beliau memimpin Yayasan Trikora, yang memberikan beasiswa bagi putra-putra pejuang “Trikora” dan “Dwikora” cukup menjadi bekal untuk mendirikan sebuah yayasan beasiswa yang bersifat lebih umum dan lebih luas jangkauan santunannya. Maka, pada tanggal 16 Mei 1974, bertambah lagi sebuah yayasan beasiswa di Indonesia yang dipimpin oleh Bapak Soeharto, yang siap berkiprah bersama- sama dengan lembaga/ yayasan lain yang sudah ada membantu Pemerintah. Yayasan ini dinamakan Yayasan Supersemar.
Himbauan Bapak Soeharto kepada para pengusaha dan dermawan tidaklah sia-sia. Kehadiran Yayasan Supersemar mendapat sambutan hangat. Mereka menyisihkan sebagian keuntungan dari hasil usahanya untuk ikut disalurkan melalui Yayasan Supersemar karena mereka percaya akan itikad baik dan kepemimpinan Bapak Soeharto. Dalam tempo relatif singkat terkumpul dana satu milyar rupiah. Saat itulah Ketua Yayasan Supersemar mengundang para rektor perguruan tinggi negeri ke Jakarta guna membahas pelaksanaan beasiswa Yayasan Supersemar. Dipilihnya “Supersemar” untuk nama Yayasan ini, bukanlah tidak beralasan. Di depan para rektor di Bina Graha, tanggal 27 Juli 1974, Bapak Soeharto menjelaskan bahwa Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret Tahun 1966) mempunyai arti penting di dalam proses tegaknya Orde Baru, orde yang melaksanakan koreksi total terhadap kesalahan di masa lalu dan seterusnya bertekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen; yang berarti pula suatu perjuangan yang tidak kecil dalam upaya meningkatkan kecerdasan rakyat Indonesia. Digunakannya gambar Semar sebagai latar belakang surat-surat Yayasan Supersemar juga tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan yayasan ini. Sebab, Semar yang kita kenal sebagai punakawan di dunia wayang adalah pengejawantahan dari Batara Ismaya. Ada pun tugasnya ialah mengasuh para ksatria yang berbudi luhur dan mengantarkannya pada perwujudan cita-citanya. Mengambil hikmah dari dua hal tersebut, diharapkan Yayasan Supersemar mampu menyumbangkan dermanya kepada bangsa dan negara dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perjalanan Pengabdian
Awal tahun akademi 1975, pertama kali Yayasan Supersemar memberikan beasiswanya kepada 3.135 mahasiswa perguruan tinggi negeri di lingkungan Depdikbud. Saat itu ada dua rayon; Rayon A dengan uang beasiswa lima belas ribu rupiah per bulan bagi mahasiswa di Jakarta, selebihnya termasuk Rayon B dengan uang beasiswa dua belas ribu lima ratus rupiah per bulan. Tahun 1976 dimulai memberikan beasiswa kepada siswa SMTA kejuruan negeri. Pertama kali mendapat kesempatan menerima adalah siswa STM negeri sebanyak 667 dengan uang beasiswa lima ribu lima ratus dan enam ribu rupiah perbulan untuk setiap siswa. Tahun 1978, IAIN untuk pertama kalinya mendapatkan beasiswa Supersemar. Pada tahun-tahun berikutnya, Yayasan Supersemar berangsur-angsur menambah jumlah pemberian beasiswanya baik dalam jumlah uang maupun penerimanya. Di samping itu, ada beberapa pemberian beasiswa Supersemar sebagai partisipasi Yayasan Supersemar dalam menyukseskan program-program Pemerintah misalnya, bantuan bagi olahragawan berprestasi dan pembinanya melalui KONI, beasiswa untuk anak peserta KB Lestari bagi program Keluarga Berencana, paket bantuan anak asuh untuk program wajib belajar pendidikan dasar, dan beasiswa bagi anak pengamat gunung api dalam rangka peningkatan kesejahteraan petugas di daerah terpencil. Sebagai partisipasi Yayasan terhadap beberapa instansi lain, direalisasi beasiswa yang bersifat khusus untuk putra-putra anggota: LVRI dan Pepabri. Juga diberikan jatah beasiswa kepada Perguruan Tamansiswa dan Perguruan Muhammadiyah melalui pimpinan pusatnya. Kondisi saat ini, tidak kurang dari 17.000 mahasiswa, 43.000 pelajar SMTA kejuruan negeri, dan 37.000 siswa SD tengah menerima beasiswa Yayasan Supersemar. Terhitung dari saat berdirinya hingga kini, sudah 159.375 jatah beasiswa untuk mahasiswa, 367.717 jatah beasiswa pelajar SMTA kejuruan negeri, dan 269.000 paket bantuan untuk anak asuh telah terealisasi. Bantuan partisipasi dana penelitian bagi para pengajar/dosen perguruan tinggi dan peneliti LIPI yang menjalani studi pascasarjana tercatat ada 2.952 kasus. Beberapa perguruan tinggi pernah menerima bantuan sarana pendidikan berupa komputer dan perlengkapan laboratorium bahasa/biologi/teknik. Tidak kurang dari 38.000 sarjana pernah menerima beasiswa Yayasan Supersemar ketika mereka menjalani studi.
Kegiatan Para Penerima Beasiswa Supersemar
Pada tanggal 28 Maret 1979, para delegasi mahasiswa penerima beasiswa Supersemar di perguruan tinggi negeri menyelenggarakan Munas di Kampus Universitas Brawijaya, Malang, membentuk paguyuban untuk menampung aspirasi, kreativitas, dan aktivitas mereka; maka terbentuklah KMA-PBS (Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar). Awal bulan Desember 1993, paguyuban tersebut telah menyelesaikan Munasnya yang ke-5 di Pekanbaru. Banyak kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KMA-PBS, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dan perguruan, di antaranya: beasiswa beranting, bakti sosial ke desa-desa, seminar dan sarasehan, penyuluhan kesadaran hukum dan lingkungan, serta bimbingan belajar.
Sekretariat Yayasan
Pada awal berdirinya, tanggal 16 Mei 1974 sampai dengan tanggal 31 Juli 1982, Yayasan Supersemar menempati dua buah ruangan di lantai 2 Bina Graha, Jalan Veteran No. 14, Jakarta Pusat. Tanggal 1 Agustus 1982, Yayasan Supersemar pindah ke Hanurata Graha Lantai 5, Jalan Kebonsirih 67-69, Jakarta Pusat; menempati gedung tersebut s.d. tanggal 24 Januari 1993.
Pada tanggal 25 Januari 1993, Yayasan Supersemar menempati kantor barunya di Gedung Granadi Lantai 4, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9, Jakarta Selatan; hingga kini.
Harapan Yayasan
Kepada para penerima beasiswanya, Yayasan Supersemar tidak mengikatnya dengan imbalan materi. Akan tetapi, Pengurus dan Donatur berharap agar mereka kelak mampu menolong dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya, peduli akan lingkungan dan masa depan bangsanya; mampu menjadi kader-kader bangsa yang pancasilais. Dirgahayu Yayasan Supersemar
Menindaklanjuti surat nomor : B.3060/YS/BS/12/2011 tentang tambahan kuota beasiswa yayasan Supersemar sebanyak 5 mahaiswa dan pengganti sebanyak 7 mahasiswa (yang sudah tidak memenuhi syarat).
Maka kepada seluruh Mahasiswa penerima beasiswa supersemar tahun 2010 agar registrasi ulang dengan andriol injections for sale how much protein do menyerahkan KHS dan kepada mahasiswa pendaftar baru (penambahan kuota dan pengganti) agar mengumumpulkan syarat sebagai berikut :
1. Mahasiswa berasal dari keluarga tidak mampu, dibuktikan dengan (Surat keterangan tidak mampu dari kec/kel/desa)
2. Minimal duduk pada semester III
3. IPK minimal 2.75 (melampirkan KHS & Transkip Nilai)
4. Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
5. Foto Copy Rekening Listrik(2 bulan terakhir)
6. Surat Keterangan Tidak sedang menerima Beasiswa tahun 2011 dari PD III (asli)