Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan workshop bertajuk “Penyusunan Instrumen Skema Sertifikasi Kompetensi Untuk Program Studi Administrasi Publik”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Multimedia, Kelas Terpadu, Kampus Sindangsari pada 28 Juli 2025.
Workshop ini dihadiri oleh para dosen dari lingkungan FISIP Untirta dan Anggota IAPA (Indonesian Association for Public Administration) serta menghadirkan narasumber dari STIA LAN Jakarta, yakni Dr. Edy Sutrisno, M.Si dan Porman L. Gaol, M.M. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam sekaligus keterampilan teknis dalam menyusun instrumen asesmen yang sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional bagi mahasiswa program studi Administrasi Publik.
Ketua Program Studi Administrasi Publik, Dr. Rina Yulianti, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan instrumen ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. “Workshop ini dirancang agar para akademisi memiliki kemampuan dalam menyusun instrumen asesmen yang sesuai dengan skema sertifikasi kompetensi, sehingga mahasiswa dapat memiliki bekal keahlian yang terstandarisasi ketika lulus nanti,” ujar Dr. Rina Yulianti.
Sementara itu, Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, Ph.D yang secara resmi membuka kegiatan tersebut, menekankan pentingnya keberadaan sertifikasi kompetensi bagi lulusan FISIP. “Harapannya, melalui workshop ini, para dosen dapat merancang skema kompetensi yang sesuai dengan karakteristik keilmuan di FISIP. Nantinya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional,” jelasnya.
Dalam paparannya, Dr. Edy Sutrisno menyoroti pentingnya pemahaman menyeluruh dalam proses pengusulan penambahan ruang lingkup skema sertifikasi. Ia mendorong peserta untuk mulai menyusun dan mengusulkan skema-skema baru ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Pengusulan skema kompetensi bukan hanya administratif, tetapi memerlukan pemetaan kompetensi yang tepat serta strategi pelaksanaannya,” ungkap Edy.
Sebagai informasi dari tiga program studi yang ada di FISIP Untirta, saat ini baru Prodi Ilmu Komunikasi yang memiliki dua skema sertifikasi kompetensi (Public Relations Coordinator dan Fotografi Kehumasan). Melalui kegiatan ini, Prodi Administrasi Publik diharapkan dapat segera menyusul dan memperkaya portofolio sertifikasi kompetensi di lingkungan FISIP Untirta.
Workshop ditutup dengan sesi praktik penyusunan draft instrumen skema kompetensi oleh para peserta, yang rencananya akan diajukan ke BNSP dalam waktu dekat. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju penguatan daya saing lulusan FISIP Untirta di pasar kerja yang semakin kompetitif.